Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang bersifat merusak bentuk – bentuk relief muka bumi yang sudah ada melalui proses pelapukan, erosi, dan pengendapan (sedimentasi). Tenaga eksogen dapat berupa angin, air yang mengalir dan gletser.
1. Pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimia maupun secara biologis.
Factor yang mempengaruhi pelapukan :
- keadaan struktur batuan,
- keadaan iklim,
- keadaan topografi, dan
- keadaan vegetasi
menurut prosesnya, pelapukan dikelomokkan menjadi :
- Pelapukan mekanik (fisik), yaitu peristiwa hancur dan lepasnya material batuan tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut. Pelapukan kimiawi merupakan penghancuran bongkahan batuan menjadi bagian – bagian lebih kecil. Pelapukan ini sering pula dinamakan disintegrasi
- Pelapukan kimiawi, yaitu proses pelapukan massa batuan yang disertai perubahan struktur kimiawi batuan yang lapuk tersebut. Proses yang terjadi dalam pelapukan ini disebut dekomposisi.
- Pelapukan biologis (organic), yaitu peristiwa hancur dan lepasnya material batuan yang disebabkan oleh proses organisme baik tumbuhan, hewan maupun manusia
1. Erosi (pengikisan) adalah peristiwa terlepasnya atau terbawanya runtuhan batuan oleh suatu tenaga di permukaan bumi, misalnya terbawa oleh air, angina, dan gletser,
Ada 4 macam erosi yang dilihat dari zat pelarutnya yaitu :
- Ablasi, adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir
- Abrasi, adalah erosi yang disebabkan oleh air laut di sebut juga erosi marin
- Eksarasi, dalah erosi hasil pengerjaan es
- Deflasi, adalah erosi yang disebabkan oleh tenaga angina
1. Pengendapan (sedimentasi), adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh air, angina dan gletser.
Jensi sedimentasi
- sedimentasi fluvial, yaitu proses pengendapan material yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai
- sedimentasi eolis, yaitu proses pengendapan material yang di bawa oleh angin
- sedimentasi marine, yaitu apabila material hasil abrasi diangkut dan diendapkan sepanjang pantai.
Sebagai akibat tenaga endogen dan eksogen akan mempengaruhi bentuk muka bumi baik di darat maupaun di laut yang di kenal dengan sebutan relief.
1. Bentuk muka bumi di darat / relief daratan:
- Gunung, yaitu daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, dan ditandai dengan adanya puncak, lereng, dan kaki gunung
- Lembah, yaitu daerah ledokan / lebih rendah dari tempat sekitarnya
- Pegunungan, yaitu rangkaian dari beberapa gunung, bentuknya memanjang
- Bukit, daerah yang tingginya antara 500 – 1000 m di atas permukaan laut
- Dataran rendah, daerah yang datar yang berada pada ketinggian kurang dari 200 m di permukaan laut
- Dataran tinggi/plato, daerah datar yang berada pada ketinggian lebih dari 200 m di atas permukaan laut
- Ngarai/canyon, lembah yang curam, dalam dan dasarnya mengalir sungai
1. Bentuk relief dasar laut:
- Palung laut, yaitu ledokan atau celah yang sangat dalam, berada di dasar laut
- Ambang laut, dasar laut yang mencuat memisahkan satu perairan dengan perairan yang lain
- Gunung laut, gunung yang muncul dari dasar laut
- Basin (lubuk laut atau ledok laut), dasar laut yang bentuknya cekung seperti huruf U
- Laut dangkal, laut yang kedalamannya tidak lebih dari 200 m
- Laut dalam, laut yang kedalamannya lebih dari 200 m
Geografi
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Halaman sampul Geographia edisi
cetak tahun 1535.
Geografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan
atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi
berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi")
dan graphein ("menulis", atau
"menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah
pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi,
studi tentang peta.
Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga
mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan
"lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang
disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari
perbedaan yang terjadi itu.
Geografi
Daftar isi
·
2 Konsep
·
7 Metode
·
8 Cabang
|
[sunting]Pengertian
menurut para ahli
§ Erastothenes
(abad ke-1)
Geografi berasal dari kata geographica yang
berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.
§ Ullman
(1954)
Geografi adalah interaksi antar ruang.
§ Strabo
(1970)
Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi,
karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat
ini kemuadian disebut konsep Natural Atrribut of Place.
§ Prof.
Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di
permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan
makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,
kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan
pembangunan.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan
dalam konteks keruangan.
[sunting]Konsep
§ Konsep
Lokasi
Konsep lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan
untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas:
§
1.
Lokasi absolut, lokasi menurut letak
lintang dan bujur bersifat tetap. Contoh : Indonesia terletak di antara
6°LU-11°LS dan diantara 95°BT-141°BT.
2.
Lokasi relatif, lokasi yang tergantung
pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah. Contoh: Indonesia terletak
antara Benua Asia dan Australia.
§ Konsep
Jarak
Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti
penting. Dalam geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak
geometrik dinyatakan dalam satuan panjang kilometer dan jarak waktu yang diukur
dengan satuan waktu (jarak tempuh).
§ Konsep
Keterjangkauan
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat
dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak dan kondisi tempat. Contoh:
Surabaya–Jakarta bisa ditempuh dengan bus atau pesawat.
§ Konsep
Pola
Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan.
Contoh, penerapan konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang
mengikuti jalan raya atau sungai.
§ Konsep
Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk
permukaan bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah
yang menyebabkan permukaan bumi merupakan objek studi geografi.
§ Konsep
Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan
suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan
kawasan industri, pusat perdagangan dan daerah pemukiman.
§ Konsep
Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka
bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. Nilai kegunaan pun
bersifat relatif. Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai
tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan
dan kesibukan.
§ Konsep
Interaksi Interdependensi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling
mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Contohnya adalah
perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang kemudian dapat
menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan
pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi.
§ Konsep
Diferensiasi Area
Fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan
yang lain. Contoh: Areal pedesaan khas dan corak persawahan.
§ Konsep
Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena
lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara
kemiringan lereng di suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah serta
hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air.
[sunting]Pendekatan
§ Pendekatan
Spasial (Keruangan)
Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas
dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan
menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi
meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya.
Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan
faktor letak, distribusi (persebaran), interelasi serta interaksinya. Salah
satu contoh pendekatan keruangan tersebut adalah sebidang tanah yang harganya
mahal karena tanahnya subur dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh
tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas
pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu
letak yang strategis.
§ Pendekatan
Ekologi (Lingkungan)
Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu
prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interelasi yang menonjol antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan geografi
menelaah gejala interaksi dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah)
dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat
perubahan komponen biotik dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu
wilayah. Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan
pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan dan kompetisi
penghuninya.
§ Pendekatan
Regional (Kompleks Wilayah)
Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai
kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan
dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Contohnya, wilayah kutub tentu
sangat berbeda karakteristik wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa.[1]
[sunting]Prinsip dasar
Ada 4 prinsip utama dalam menganalisis gejala
geosfer.
§ Prinsip
persebaran, artinya persebaran bentang alam di permukaan bumi tidak merata
sehingga setiap wilayah akan berbeda dengan wilayah lain. Contohnya persebaran
jumlah transmigran di Indonesia tidak merata, ada suatu wilayah yang jumlahnya
besar dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luas wilayahnya.
§ Prinsip
interelasi, artinya fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan dengan
fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dengan gejala yang lain.
Contohnya sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani
karena masih tersedianya lahan untuk digarap.
§ Prinsip
deskripsi, artinya untuk menggambarkan fenomena geosfer memerlukan deskripsi,
melalui tulisan, tabel, gambar atau grafik. Contohnya peta persebaran lempeng
tektonik di dunia.
§ Prinsip
korologi, artinya dengan menganalisis suatu wilayah berdasarkan ketiga prinsip
sebelumnya maka suatu wilayah akan mempunyai karakteristik tertentu. Prinsip
ini merupakan simbol dari geografi modern. Contohnya suhu udara di perkotaan
lebih tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah satunya karena
banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan yang ada di
perkotaan.
[sunting]Prinsip pemetaan
Peta dunia Ptolemy yang disusun kembali dari
Geographia Ptolemeus (sekitar 150) di abad ke-15, mengindikasikan
"Sinae" (Cina) di ekstrem kanan, luar pulau "Taprobane"
(Sri Lanka, besar) dan "Aurea Chersonesus" (Asia Tenggara)
Ptolemeus juga merancang dan menyediakan petunjuk
tentang cara membuat peta dunia yang dihuni (oikoumenè) dan provinsi
Romawi. Pada bagian kedua dari buku Geographia ia memberikan daftar topografi
yang diperlukan, dan keterangan untuk peta. Oikoumenè Nya membentang 180
derajat garis bujur dari kepulauan Canary di Samudra Atlantik ke Cina, dan
sekitar 80 derajat lintang dari Arktik, India timur sampai jauh ke Afrika;
Ptolemeus menyadari bahwa ia mengetahui hanya seperempat dari seluruh dunia .
[sunting]Sejarah
Bangsa Yunani adalah
bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi,
dengan pemikir utamanyaThales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari
Messana, Strabo,
dan Ptolemy.
Bangsa Romawimemberi sumbangan pada pemetaan karena
mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu
tekniknya adalah periplus, deskripsi pada
pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas
pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari
Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut
menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk
Persi.
Pada Zaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara
dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalananMarco Polo,
geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama zaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak
perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detail yang
lebih akurat. Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius
dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.
Setelah abad ke-18 geografi
mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari
kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin), tetapi
tidak diInggris dimana
geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. Salah satu karya
besar zaman ini adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam Semesta,
oleh Alexander vom Humboldt.
Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan
perangkat pembantu banyak ditemukan di Indonesia[rujukan?]. Terdapat hubungan
yang kuat antara geografi dengan geologi danbotani, juga ekonomi, sosiologi dan demografi.
Di barat, selama abad ke-20,
disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif dan geografi kritis.
Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan
bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya.
Penganut fanatik deteriminisme
lingkunganadalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington.
Hipotesis terkenalnya adalah "iklim yang panas menyebabkan masyarakat di
daerah tropis menjadi malas" dan "banyaknya perubahan pada tekanan
udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas".
Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat
studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini
banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat
generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak
membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di
kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti
teori Jared Diamond).
Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan
geografi pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada
pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai
untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian
ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.
Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk
mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada
sains setelah peluncuran Sputnik. Revolusioner kuantitatif, sering disebut
"kadet angkasa", menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk
menguji kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka
mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika -
terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis.
Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis.
Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme
tetap menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis
muncul sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi
manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi,
ahli geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan
hubungannya dengan tempat.
Pengaruh lainnya adalah geografi marxis, yang
menerapkan teori sosial Karl Marx dan pengikutnya pada geografi fenomena. David
Harvey dan Richard Peet merupakan geografer marxis yang terkenal. Geografi
feminis, seperti pada namanya, menggunakan ide dari feminisme pada
konteks geografis. Arus terakhir dari geografi kritis adalah geografi
pos-modernis, yang mengambil ide teori pos-modernis dan pos-strukturalis untuk
menjelajahi konstruksi sosial dari hubungan keruangan.
[sunting]Metode
Hubungan keruangan merupakan kunci pada ilmu sinoptik ini,
dan menggunakan peta sebagai
perangkat utamanya. Kartografi klasik digabungkan dengan pendekatan analisis
geografis yang lebih modern kemudian menghasilkan Sistem Informasi Geografis (SIG)
yang berbasis komputer.
Geografer menggunakan empat pendekatan:
§ Sistematis
- Mengelompokkan pengetahuan geografis menjadi kategori yang kemudian dibahas
secara global
§ Regional
- Mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah tertentu atau
lokasi di atas planet.
§ Deskriptif
- Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan populasinya.
§ Analitis
- Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut pada wilayah
geografis tertentu.
[sunting]Cabang
[sunting]Geografi fisik
Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi,
menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk
memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang
lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.
Topik terkait: atmosfer - kepulauan - benua - gurun - pulau - bentuk muka
bumi - samudera - laut - sungai - danau - ekologi - iklim - tanah - geomorfologi - biogeografi - garis waktu
geografi, paleontologi - paleogeografi - hidrologi.
[sunting]Geografi manusia
Cabang geografi non-fisik juga disebut
antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang
menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan
wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana
manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi
politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota),
geografi feminisme dan geografi militer.
Topik terkait: Negara-negara di dunia - negara - bangsa - negara bagian - perkumpulan individu - provinsi - kabupaten - kota - kecamatan
[sunting]Geografi
manusia-lingkungan
Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan
merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan
lingkungannya berinteraksi. walaupun paham determinisme lingkungan sudah tidak
berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan
antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi
manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian risiko-bencana.
banyak lingkungan yang sudah dirusak oleh manusia, seharusnya sudah menjadi
tugas manusia yang harus menjaga dan melestarikan lingkungan, mungkin alam
sudah tidak akan kuat bertahan lagi. Karakter manusia yang harus memenuhi
kebutuhan hidupnya, maka harus melakukan penggunaan alam atau eksploitasi alam
guna terpunuhinya kebutuhan hudp.
[sunting]Perencanaan
dan Pengembangan Wilayah
Cabang Geografi ini adalah cabang yang relatif baru.
Dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama
dari Nederland. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan,
sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut serta dalam program pencangkokan dosen
di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program studi baru bernama Program Studi
Perencanaan Pengembangan Wilayah dan sekarang lebih dikenal dengan Program
Studi Pengembangan Wilayah. Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang
memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal
dengan nama Rural and Regional Development Planning (RRDP). Selain itu dapat
dijelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah dapat berkaitan dengan
ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep dan teori-teori
sosial yang ada.
[sunting]Ekologi budaya
dan politik
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada
geografi dan pemikiran dalam antropologi.
Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan
alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability)
kemudian tumbuh dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa
geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk
melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia.
Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat
bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahansistem politik dan ekonomi di
wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme dan
menyebarnya praktek kapitalisme.
[sunting]Penelitian
risiko-bencana
Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang
mencoba memahami mengapa orang tinggal dataran banjir yang mudah terkena
bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang menjadi multi disiplin dengan
mempelajari bencana alam (seperti gempa bumi)
dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir).
Geografer yang mempelajari bencana tertarik pada dinamika bencana dan bagaimana
manusia dan masyarakat menghadapinya.
[sunting]Geografi sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari
berbagai tempat di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang
muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan
tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.
Ada apa dibalik nama? Geografi sejarah
dan kampus Berkeley
"Geografi Sejarah" tentu saja merupakan
akibat timbal-balik dari geografi dan sejarah. Tetapi di Amerika Serikat,
mempunyai arti yang yang lebih spesifik. Nama ini dikenalkan oleh Carl Ortwin Sauer dari Universitas California, Berkeley dengan
programnya mereorganisasi geografi budaya (beberapa orang menyebutkan semua
geografi) pada semua wilayah, dimulai pada awal abad ke-20.
Bagi Sauer, muka bumi dan budaya di atasnya hanya
bisa dipahami jika mempelajari semua pengaruhnya (fisik, budaya, ekonomi,
politik, lingkungan) menurut sejarah. Sauer menekankan kajian wilayah sebagai
satu-satunya cara untuk mendapatkan kekhususan pada wilayah di atas bumi.
Filosofi Sauer merupakan pembentuk utama pemikiran
geografi di Amerika pada pertengahan abad ke-20. Sampai sekarang kajian wilayah
masih menjadi bagian departemen geografi di kampus-kampus di AS. Tetapi banyak
geografer beranggapan ini akan membahayakan ilmu geografi itu sendiri untuk
jangka panjang: penyebabnya adalah terlalu banyak pengumpulan data dan
klasifikasi, sementara analisis dan penjelasannya terlalu sedikit. Studi ini
menjadi lebih spesifik pada wilayah sementara geografer angkatan berikutnya
berusaha mencari nama yang tepat untuk ini. Mungkin ini yang menyebabkan krisis 1950-an
pada geografi yang hampir menghancurkannya sebagai disiplin
akademis.
[sunting]Teknik geografis
[sunting]Penginderaan
Jauh
Penginderaan Jauh merupakan
terjemahan dari istilah remote sensing, adalah
ilmu, teknologi dan seni dalam
memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di
(dekat) permukaanbumi tanpa
kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media
perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari
gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk
citra. Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini dapat diartikan secara sempit
dan luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek
dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi
menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas
berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas 'ground truth', yaitu
pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi
dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang
lebih tinggi.
Pada awalnya penginderaan jauh kurang dipandang
sebagai bagian dari geografi, dibandingkan kartografi.
Meskipun demikian, lambat laun disadari bahwa penginderaan jauh merupakan
satu-satunya alat utama dalam geografi yang mampu memberikan synoptic overview --pandangan
secara ringkas namun menyeluruh-- atas suatu wilayah sebagai titik tolak kajian
lebih lanjut. Penginderaan jauh juga mampu menghasilkan berbagai macam
informasi keruangan dalam konteks ekologis dan
kewilayahan yang menjadi ciri kajian geografis. Di samping itu, dari sisi
persentasenya, pendidikan penginderaan jauh di Amerika Serikat, Australia dan Eropa lebih banyak
diberikan oleh bidang ilmu (departemen, 'school' atau fakultas)
geografi.
Dari segi metode yang digunakan, dikenal metode
penginderaan jauh manual atau visual dan metode penginderaan jauh digital. Penginderaan
jauh manual memanfaatkan citra tercetak atau 'hardcopy' (foto udara, citra hasil
pemindaian scanner di pesawat udara
maupun satelit)
melalui analisis dan interpretasi secara manual/visua]. Penginderaan
jauh digitalmenggunakan citra dalam format digital, misalnya hasil
pemotretan kamera digital,
hasil pemindaian foto udara yang sudha tercetak, dan hasil pemindaian oleh
sensor satelit, dan menganalisisnya dengan bantuan komputer.
Baik metode manual maupun digital menghasilkan peta dan laporan. Peta hasil
metode manual dapat dikonversi menjadi peta tematik digital
melalui proses digitisasi (sering
diistilahkan digitasi).
Metode manual kadangkala juga dilakukan dengan
bantuan komputer, yaitu melalui proses interpretasi di layar monitor (on-screen digitisation),
yang langsung menurunkan peta digital. Metode analisis citra digital menurunkan peta tematik digital
secara langsung. Peta-peta digital
tersebutd dapat di-'lay out' dan dicetak untuk menjadi produk kartografis (disebut
basis dat kartografis), namun dapat
pula menjaid masukan (input) dalam suatu sistem informasi geografis sebagai
basis data geografis. Peta-peta itu
untuk selanjutnya menjaid titik toak parageografiwan dalam
menjalankan kajian geografinya.
[sunting]Kartografi
Kartografi atau pemetaan mempelajari representasi
permukaan bumi dengan
simbol abstrak.
Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi
merupakan penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui
bahwa ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh
peta di masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih
bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu sendiri
masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.
Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar
menjadi bagian sebuah ilmu. Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomi untuk
membuat simbol apa yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi yang bisa
dimengerti orang lain secara efektif, dan psikologi perilaku untuk
memengaruhi pembaca memahami informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus
belajar geodesi dan matematika yang
tidak sederhana untuk memahami bagaimana bentuk bumi berpengaruh
pada penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.
[sunting]Sistem
Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis membahas masalah penyimpanan
informasi tentang bumi dengan cara otomatis melalui komputer secara
akurat secara informasi. Sebagai tambahan pada subdisiplin ilmu geografi
lainnya, spesialis SIG harus
mengerti ilmu komputer dan sistem database. SIG memacu revolusi
kartografi sehingga sekarang hampir semua pembuatan petadibuat dengan piranti lunak (software) SIG.
[sunting]Metode
kuantitatif geografi
Metode
kuantitatif geografi membahas metode numerik yang khas (atau
paling tidak yang banyak ditemukan) dalam geografi. Sebagai tambahan pada
analisis keruangan, anda mungkin akan menemukan analisis klaster, analisis diskriminan dan uji statistik
non-parametris pada studi geografi.
[sunting]Bidang Terkait
[sunting]Perencanaan
Kota dan Wilayah
Perencanaan
kota dan wilayah menggunakan
ilmu geografi untuk membantu mempelajari bagaimana membangun (atau tidak
membangun) suatu lahan menurut kriteria tertentu, misalnya keamanan, keindahan,
kesempatan ekonomi, perlindungan cagar alam tau cagar budaya, dsb. Perencanaan
kota, baik kota kecil maupun kota besar, atau perencanaan pedesaan mungkin bisa
dianggap sebagai geografi terapan walau mungkin terlihat lebih banyak seni dan
pelajaran sejarah. Beberapa masalah yang dihadapi para perencana wilayah
diantaranya adalah eksodus masyarakat desa dan kota dan Pertumbuhan Pintar (Smart
Growth).
[sunting]Ilmu wilayah
Pada tahun 1950-an,
gerakan ilmu wilayah muncul,
dipimpin oleh Walter Isard untuk
menghasilkan lebih banyak dasar kuantitatif dan analitis pada masalah geografi,
sebagai tanggapan atas pendekatan kualitatif pada program geografi tradisional.
Ilmu wilayah berisi pengetahuan bagaimana dimensi keruangan menjadi peran
penting, seperti ekonomi regional,pengelolaan
sumber daya, teori lokasi, perencanaan
kota dan wilayah, transportasi dan komunikasi, geografi manusia, persebaran populasi, ekologi muka bumi dan
kualitas lingkungan.
[sunting]Pendidikan tinggi
Di Indonesia, perguruan tinggi yang membuka program
studi Geografi sebagai ilmu murni hanya dua perguruan tinggi negeri
(Universitas Indonesia (UI) dan UGM (Universitas Gadjah Mada) dan satu
perguruan tinggi swasta (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Sedangkan program
studi Pendidikan Geografi ada di 45 perguruan tinggi.
UGM, Geografi telah berkembang lebih jauh sehingga
menjadi Fakultas tersendiri sejak tahun 1963, yaitu Fakultas Geografi. Saat
ini telah mempunyai jenjang pendidikan tinggi dari D3 (diploma) Penginderaan Jauh dan SIG, S1, S2 dan S3.
Fakultas Geografi UGM juga mempelajari ilmu Perencanaan dan Pengembangan
wilayah.
Di UI, Geografi menjadi jurusan dari Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Geografi dipelajari sebagai bagian
terapan ilmu-ilmu murni sejajar dengan Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.
Fakultas Geografi UMS didirikan oleh sejumlah alumni
dan dosen Fakultas Geografi UGM. Para Alumni Pendidikan Tinggi Geografi
kemudian membentuk sebuah asosiasi profesi yang disebut dengan Ikatan
Geografiwan Indonesia (IGI). Disamping itu, dalam wadah yang lebih sempit, para
Geografiwan dari UGM juga mempunyai wadah Ikatan Geografiwan Universitas Gadjah
Mada (disingkat IGEGAMA).
Bakosurtanal, salah satu Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND) berkumpul banyak alumni Geografi, baik dari UI, UGM maupun
UMS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar